#navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none }

Laman

Kamis, 21 April 2016

makalah bahasa arab



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sebagai umat islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari al-qur’an  dan Sunnah, sebagai dua sumber utama ajaran islam yang harus kita pegang teguh.
Tentunya, kita tidak mungkin memahami kedua sumber itu kecuali setelah mengetahiu kaidah kaidah bahasa arab, khususnya ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf. Karena keduanya merupakan kunci dalam mempelajari al-Qur’an dan Sunnah.
Ketika hendak mempelajari ilmu Nahwu dan Sharaf, kebanyakan kalangan umat islam masih mempunyai pandangan bahwa belajar ilmu nahwu itu sulit, Sehingga banyak juga kalangan ummat islam yang merasa malas mungkin untuk mempelajari kaidah bahsa arab yang disebut dengan ilmu Nahwu dan Sharaf , Memang untuk saat ini ada hal yang praktis yaitu terjemahan baik itu al-Qur’an hadits serta kitab- kitab lain yang berbahasa arab dan itupula yang membuat segala hal menjadi mudah, maka dari itu pula seperti dalam mempelajari ilmuNahwu dan Sharaf pun untuk saat ini banyak buku yang menyertakan isi serta ilmunya dengan terjemahan ini diperuntukkan agar ummat islam mudah dalam mempelajari dan memahami kandungan serta isi al-Qur’an dan Sunnah.










BAB II
PEMBAHASAN


·         Pokok Pembahasan Ilmu Nahwu

(HURUF)
Harf  merupakan bagian dari kata kata, atau dengan istilah lain kata adalah kumpulan dari huruf huruf. Dalam bahasa Indonesia harf disebut dengan huruf . Contoh
ب – ى – ت -  ف – ح

Huruf huruf ini belum mempunyai arti.
Jumlah huruf dalam bahasa arab ada 28 huruf dan disebut dengan istilah huruf Hijaiyyah ( Alphabet).
a.       Pembagian huruf
Huruf terbagi menjadi dua:

1)      حرف هجا ءي  (Huruf hijaiy) adalah huruf hijaiyyah atau alpabetik. Disebut juga dengan حرف مبا ني (Huruf Mabaniy) yaitu huruf yang bisa membentuk satu kata
2)      حرف مبا ني  adalah huruf huruf yang telah mempunyai arti.
huruf huruf tersebut bias disebut satu kalimat karena telah memiliki atau mempunyai arti





(KALIMAT)

Kalimat adalah lafadzh yang mempunyai arti baik satu huruf. Dua huruf atau lebih. Dalam bahasa Indonesia kalimat disebut dengan “kata

البيت  ; Rumah

يكتب  ; Menulis

يقراء   ; Membaca  

المدرسة  ;  Sekolah

Susunan kata kerja , kata benda atau kata sambung dalam bahasa arab disebut dengan kalimat.

Macam macam kalimat

Kalimat dalam bahasa arab terbagi menjadi 3 bagian;
1)      إ سم ( isim ) = kata benda
Contoh :
a)      با ب    :  pintu
b)     نا فذة  :  jendela
c)      سروال : celana

2)      فعل  ( fi’il )  = kata kerja
Contoh :
a)      كتب – يكتب        : menulis
b)     استرح – يسترح  : istirahat
c)      كنس – يكنس      : menyapu

3)      حرف ( harf) = Kata sambung , kata penghubung atau kata tugas



(ISIM / kata benda)

الإسم  Isim adalah kalimat yang mempunyai arti dan tidak disertai dengan waktu, seperti:

محمد   :  Muhammad
مريم    :  ma ryam
استا ذ  :  guru
تلميذ   :  murid
شمس  :  matahari

Tanda tanda isim

Untuk mengenal isim, bias diketahui dengan beberapa tanda ;
1.      Berakhiran dengan kasrah (--) Seperti :بسم  الر حيم , الله ,
2.      Berakhiran tanwin, baik tanwin dhammah tanwin fathah atau tanwin kasrah

رجل    :  laki-laki
إمرءة  :  perempuan
ولد     :  anak laki laki
بنت    :  anak permpuan
3.      Diawali dengan Alif lam  ( ال ) baik qamariah maupun syamsiyah
Contoh :
الآستاذ   :  guru
القمر     :  bulan
الشمس  :  matahari
النجم     :  bintang
4.      Diawali dengan huruf jar, seperti;

من الله          :  Dari allah
الي المسجد    :  ke mesjid
في البيت       :  dirumah
على الكر سي :  di atas kursi

5.      Menunjukkan nama orang atau kata benda,
Contoh :
عا ئشة  : Aisyah
بيتك      :  Rumahmu
د فترى  :  buku saya
قلمه      :  pensilnya
Huruf jar
Huruf jar adalah huruf huruf tertentu yang membuat akhiran isim menjadi kasrah
Contoh:
الله       ; kalau didahului من  , harus dibaca ; من الله

1.      من (dari)                       : من النا س , من الله , من الآرض
2.      إلي (ke)                         : ال المسجد ,ال المدرسة , ال السوق
3.   عن                  (dari )    : عن النبي , عن علي
4.      في (didalam)                : في البيت , في المسجد
5.      على  (diatas)                 : على المكتب , على الارض
6.      رب  (banyak/sedikit)   : رب رجل كريم , رب رجل عا لم
7.      الباء  (dengan)              : بل لقلم , بل لمر سم
8.      الكاف (seperti)              : كا القمر , للأ ستاذ
9.      اللأ م (kepunyaan)        : لله , للأ ستاذ



الفعل
( fi’il / kata kerja )

Fi’il adalah kalimat yang menunjukkan suatu arti dan disertai dengan waktu
Contoh :

 كتب   ; Telah menulis
يكتب    ; Sedang menulis
قرأ       ; Telah membaca
يقرأ     ; Sedang membaca

 Tanda tanda fi’il

Untuk memudahkan  mengenal fi’il bias diketahui dengan beberapa tanda
Yaitu:
1.      Diawali lafazh قد ; Sungguh. Seperti :  قد قا مت الصلاة
2.      Diawali huruf Sin س  ; akan  , Seperti : سيذهب  , سير جع
3.      Diawali huruf saufa  سوف ; akan seperti : سوف تعلمون
4.      Berakhiran Ta Ta’nits Sakinah ت Ta mati yang menunjukkan jenis perempuan
Seperti : قد جاءت









الجملة المفيدة
( jumlah mufidah)

Jumlah mufidah adalah susunan atau gabungan dari beberapa kata yang mempunyai arti sempurna.
Contoh :
هو مريض                    ; Dia sakit
أنت أستاذ                     ; Engkau seorang guru
هو يكتب على السبورة     ; Ia sedang menulis di papan tulis
أنت تقرأ القرآن              ; Engkau sedang membaca al quran

Pembagian jumlah mufidah
Jumlah mufidah terbagi menjadi dua :
           
1.      Jumlah ismiyyah adalah jumlah yang diawali dengan isim.
Seperti:
علي مريض        ; Ali sakit
أحمد مسا فر       ; Ahmad bepergian
ابى يقرأ القرآن    ; Ayah sedang membaca al quran
1.      Jumlah fi’liyyah adalah jumlah yang diawali dengan fi’il
Seperti;
مرض علي             ; Telah sakit ali
سا فر أحمد            ; Telah bepergian ahmad
يقرأ أبى القرأن       ; Sedang membaca ayahku al Quran
Susunan kalimat sempurna dalam bahasa arab terdiri dari dua pola:
1)      Kalimat yang tersusun dari Subjek + Predikat, disebutdengan jumlah ismiyyah.
2)      Kalimat yang tersusun dari predikat  + Subjek. Disebut dengan jumlah fi’liyyah
Susunan kalimat diatas tidak mengenal dalam istilah bahasa Indonesia. Dalam proses menterjemahkan kedalam bahasa Indonesia tetap didahulukan subjek darii pada predikatnya.
Contoh:
قال رسول الله               ; Rasulullah telah bersabda
خرجت عا ئشة             ; Aisyah telah keluar

·        MACAM MACAM ISIM MU’RAB

Jika ditelusuri secara bentuknya isim terbagi menjadi Sembilan, yaitu;

1.        Isim mufrad
Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan bilangan satu atau( singular), baik orang, tempat, atau benda.
Contoh:
بيت     : Satu rumah
ولد     :  Seorang anak laki laki

2.     isim mutsanna
isim mutsanna adalah bilangan isim yang menunjukkan dua, baik orang, tmpat atau benda.
Contoh:
ولدان    : dua anak laki laki
رجلان   : dua orang laki laki

3.     jama’ mudzakkar salim
Secara harfiah jama’ artinya banyak , mudzakkar artinya laki laki dan salim artinya selamat.
Jama’ mudzakkar salim adalah isim yang menunjukkan bilangan banyak (plural) untuk jenis laki laki
Contoh:
المسلمون    : orang orang muslim(laki laki)
كا فرون      : orang orang kafir (laki laki)

4.     jama’ muannats salim
secara harfiah, jama’ artinya banyak, muannats artinya perempuan, dan salim artinya selamat.
Jama’ muannats salim adalah lafazh yang menunjukkan bilangan banyak untuk jenis perempuan yang selamat, disebut selamat karena selamat dari perubahan bentuk mufradnya,
Contoh:
صا لحة          menjadi         صا لحا ت
حسنة             menjadi        حسنا ت

5.     jama’ taksir
secara harfia jama’ itu artinya banyak, dan taksir artinya; pecahatau berubah
jama’ taksir adalah lafazh yang menunjukkan bilangan banyak dan mengalami perubahan dari mufradnya,
contoh:
ولد           menjadi   أولاد
بيت          menjadi    بيو ت
رجل         menjadi    رجا ل
رسول       menjadi     رسل
 Perubahan bentuk mufrad kedalam bentuk jama’ taksir tidak ada aturan yang baku . terkadang dengan ditambah atu dibuang, atau hanya dengan berubah baris (syakal) nya saja. Untuk mengetahui bentuk jama’nya secara pasti kita harus melihat kamus bahasa arab.








Ringkasan pembagian isim
Dilihat dari kuantitasnya

Isim
 



                         mufrad                                        Mutsanna  
                                               Jama’  
                                                           
Mudzakkar Salim           muannats Salim                 taksir

1.      isim mufrad ; menunjukkan bilangan satu
2.      isim mutsanna; menunjukkan bilangan dua
3.      isim jama’ menunjukkan bilangan banyak.
-          Mudzakkar salim ; jama’ untuk jenis laki laki
-          Muannats salim ; jama’ untuk jenis perempuan
-          Taksir ; jama’ untukhal hal yang tidak jelas jenis kelaminnya.

6.     Isim isim yang lima
Asma al khamsah artinya isim yang lima. Yaitu satu kelompok isim yang sama bentuknya dan perubahannya. Yaitu:
 أبوك        أبيك          أباك     
أخوك       أخيك         أخا ك    
حموك      حميك         حماك    

7.    Maqshur
Isim maqshur adalah isim yang berakhiran (alif yang tetap) ألف لازمة  
Contoh:
الفتى -  المصطفى -  الهدى  -  موسى  -  عيسى
Alif diakhir isim isim tersebut disebut alif lazimah karena tetap, tidak bias berubah atau dibuang, mengingat alif tersebut sebagai huruf asal. Berbeda dengan alif mutsanna.

8.      Manqush
isim manqush adalah setiap isim yang berakhiran ياء لازمة ( ya yang tetap ) yang sebelumnya berbaris kasrah,
seperti:
الهدي   -    الزانى  -   الراعى  -  القاضى

9.     Isim ghair munsharif
Munsharif artinya tanwin, isim ghair munsharif adalah isim yang tidak bisa dibaca tanwin.
Seperti:
عثمان    -    إبرهيم   -    فاطمة    -     عائشة
pada dasarnya isim hendaklah dibaca tanwin jika tidak terdapat alif lam,
sedangkan isim ghais munsharif tidak bisa dibaca tanwin walau tidak ada alif lam.



·          I’rab qaul dan hukumnya

(fi’il)
Fi’il ialah kata kerja baik itu pekerjaan yang telah lalu ataupun pekerjaan yang sedang dilakukan dan ad pula yang berbentuk suatu perintah.
Jika ada kata kerja atau fi’il yang menunjukkan kepada pekerjaan masa lampau atau telah berlalu seperti itu disebut fi’il madhi.
Dan jika dalam suatu kalimat atau kata kerja yanf menunjukkan bahwa kata tersebut menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut sedang dilakukan maka kata kerja itu disebut fi’il mudhari.
Dan dalam suatu susunan kata yang menunjukkan bahwa arti kata tersebut ialah berbentuk perintah maka itu disebut fi’il amr.

KETENTUAN FI’IL
1.      Fi’il adalah
قول يدل على حدوث شيئ فى زمن خاص
Qaul yang menunjukkan satu kejadian pada waktu tertentu
2.      Hukum fi’il adalah mabni atau tetap dalam bentuk asalnya
3.      Bila failnya muannats maka fi’ilnya harus muannats.
4.      Fi’il harus tetap dalam keadaan mufrad meskipun fa’ilnya mutsanna atau jama

(fa’il)
1.        Fa’il adalah
قول قدمه الفعل التام والمعلوم أوسبهه وكان محكوما عليه
Qaul yang didahului oleh fi’il tam (bukan fi’il naqis) ma’lum (aktif )atau didahului oleh yang serupa dengan fiil dan merupakan sesuatu yang dihukumi
2.         Hukum fa’il adalah marfu’
3.         Fa’il mesti didahului fi’il atau yang menyerupainya tetapi tidak selalu bersambungdengan fi’ilnya atau yang menyerupainya.
(na’ibul fail)
1.     Na’ibul fail adalah:
قول قدمه الفعل التام المجهول أوشبهه وكان محكوما عليه
Qaul yang didahului dengan fi’il tam (bukan naqis) majhuil (pasif) atau yang menyerupainya (syibhul fi’li) dan merupakan sesuatu yang dihukumi
2.      Hukum na’ibul fail adalah marfu’
(al mubtada’u)


1.      Mubtada adalah :
قول مجرد من العوامل اللفظية الآصلية وكان محكوما عليه إلا إذا كان من اسم الصفة النكرة
Qaul yang tidak bisa dimasuki amil lafdzi (bukan huruf tambahan) dan merupakan sesuatu yang dihukumi kecuali kalau qaulnya berupa isim sifat nakirah ( syibhul fi’li)
2.      Kebanayakan mubtada berbentuk isim ma’rifat dan berada diawal kalam (kalimat) tapi ada juga yang diakhirkan dari khabarnya dan disebut mubtada mu’akhar
3.      Hukum mubtada adalah marfu’



( al khabaru)

1.     Khabar adalah :
قول يتم معنى المبتدإ غير اسمالصفة النكيرة
Qaul yang menyempurnakan mubtada’ selain yang berbentuk isim sifat nakirah
2.      Bila khabarnya berbentuk kalimat mustak maka khabar itu harus sesuai dengan mubtadanya dalam mufrad, mustastna dan jama’nya.
3.      Kebanyakan khabar ada setelah mubtada, tetapi ada pula yang sebelum mubtada , dan disebut khabar muqaddam
4.      Hukum khabar adalah marfu’

( maf’ul bih)

1.      maf’ul bih adalah :
قول يدل على ما وقع عليه الفعل مع ذكر فا عله
Qaul yang menunjukkan kepada sesuatu yang terkena pekerjaan dengan disebutkan fa’ilnya
2.      Hukum maf’ul bih adalah manshub
3.      Maf’ul bih tidak selalu harus setelah fi’il dan fa’il tetapi bias berada sebelumnya.







Simpulan

Dalam mengetahui tata bahasa arab secara baik dan benar itu memang sangat diperlukan segi bidang ilmu nahwu dan sharaf untuk mempermudah dalam mengkaji setiap kitab yang ada.
Dan dalam hal ini pun banyak pembagian cabang yang terdapat dalam ilmu nahwu.  Pembagian ini mempunyai hokum tertentu yan diantaranya harus berangkat dari kelas yang lebih tinggi ke kelas yang lebih rendah. Sesuatu yang akan dibagi harus lah berupa genus, genus terdekat nahwu adalah qaul dan jabatan qaul. Hal ini diperkuat oleh pernyataan ibnu maik dalam kitabnya al fiyyah: “wa al qaul amm” (qauk itu lebih umum). Dan dalam pembagian tersebut saya masih kurang dalam hal pembahasan ilmu nahwu.
Maka dari itu dari penulisan makalah ini mungkin semua hanya tercakup dari segi bidang ilmu nahwu karena masih keterbatasan ilmu yang mungkin perlu untuk dikaji ulang dalam hal pembelajaran yang telah lalu.setelah penulisan makalah ini saya berharap mudah mudahan dapat bermanfaat.













DAFTAR PUSTAKA

Aceng zakaria, ILMU NAHWU PRAKTIS system belajar 40 jam, ibn azka press,garut 44151
Jenal busthomi,NAHWU KONTEMPORER,Model Baru Belajar Cepat Tata Bahasa Arab,cetakan pertama,maret 2004: benang merah press,cetakan kedua,februari2007: wahana karya grafika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar