BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sebagai umat islam, kita dituntut untuk bisa
mengkaji dan mempelajari al-qur’an dan Sunnah, sebagai dua sumber utama ajaran
islam yang harus kita pegang teguh.
Tentunya, kita tidak mungkin memahami kedua sumber itu
kecuali setelah mengetahiu kaidah kaidah bahasa arab, khususnya ilmu Nahwu dan
Ilmu Sharaf. Karena keduanya merupakan kunci dalam mempelajari al-Qur’an dan
Sunnah.
Ketika hendak mempelajari ilmu Nahwu dan Sharaf,
kebanyakan kalangan umat islam masih mempunyai pandangan bahwa belajar ilmu
nahwu itu sulit, Sehingga banyak juga kalangan ummat islam yang merasa malas
mungkin untuk mempelajari kaidah bahsa arab yang disebut dengan ilmu Nahwu dan
Sharaf , Memang untuk saat ini ada hal yang praktis yaitu terjemahan baik itu
al-Qur’an hadits serta kitab- kitab lain yang berbahasa arab dan itupula yang
membuat segala hal menjadi mudah, maka dari itu pula seperti dalam mempelajari
ilmuNahwu dan Sharaf pun untuk saat ini banyak buku yang menyertakan isi serta
ilmunya dengan terjemahan ini diperuntukkan agar ummat islam mudah dalam
mempelajari dan memahami kandungan serta isi al-Qur’an dan Sunnah.
BAB
II
PEMBAHASAN
·
Pokok Pembahasan Ilmu
Nahwu
(HURUF)
Harf merupakan bagian dari kata kata, atau dengan
istilah lain kata adalah kumpulan dari huruf huruf. Dalam bahasa Indonesia harf disebut dengan huruf . Contoh
ب – ى – ت - ف – ح
Huruf
huruf ini belum mempunyai arti.
Jumlah
huruf dalam bahasa arab ada 28 huruf dan disebut dengan istilah huruf Hijaiyyah ( Alphabet).
a. Pembagian
huruf
Huruf terbagi menjadi dua:
1) حرف
هجا ءي (Huruf hijaiy)
adalah huruf hijaiyyah atau alpabetik. Disebut juga dengan حرف
مبا ني (Huruf
Mabaniy) yaitu huruf yang bisa membentuk satu
kata
2) حرف
مبا ني adalah huruf huruf yang telah mempunyai arti.
huruf huruf tersebut bias disebut
satu kalimat karena telah memiliki atau mempunyai arti
(KALIMAT)
Kalimat
adalah lafadzh yang mempunyai arti baik
satu huruf. Dua huruf atau lebih. Dalam bahasa Indonesia kalimat disebut
dengan “kata”
البيت ; Rumah
يكتب ; Menulis
يقراء ; Membaca
المدرسة ; Sekolah
Susunan
kata kerja , kata benda atau kata sambung dalam bahasa arab disebut dengan
kalimat.
Macam
macam kalimat
Kalimat
dalam bahasa arab terbagi menjadi 3 bagian;
1) إ
سم ( isim ) =
kata benda
Contoh :
a) با
ب : pintu
b) نا
فذة : jendela
c) سروال : celana
2) فعل ( fi’il ) = kata
kerja
Contoh :
a) كتب
– يكتب :
menulis
b) استرح
– يسترح :
istirahat
c) كنس
– يكنس
: menyapu
3) حرف ( harf) = Kata sambung , kata
penghubung atau kata tugas
(ISIM
/ kata benda)
الإسم Isim
adalah kalimat yang mempunyai arti dan tidak disertai dengan waktu, seperti:
محمد : Muhammad
مريم : ma ryam
استا
ذ : guru
تلميذ : murid
شمس : matahari
Tanda tanda isim
Untuk mengenal isim, bias diketahui
dengan beberapa tanda ;
1. Berakhiran
dengan kasrah (--) Seperti :بسم
الر حيم , الله
,
2. Berakhiran
tanwin, baik tanwin dhammah tanwin fathah atau
tanwin kasrah
رجل
: laki-laki
إمرءة : perempuan
ولد : anak laki laki
بنت : anak permpuan
3. Diawali
dengan Alif lam ( ال ) baik qamariah maupun syamsiyah
Contoh :
الآستاذ : guru
القمر : bulan
الشمس : matahari
النجم : bintang
4. Diawali
dengan huruf jar, seperti;
من
الله
: Dari
allah
الي
المسجد
: ke
mesjid
في
البيت
: dirumah
على
الكر سي : di atas kursi
5. Menunjukkan
nama orang atau kata benda,
Contoh :
عا
ئشة :
Aisyah
بيتك : Rumahmu
د
فترى : buku saya
قلمه : pensilnya
Huruf
jar
Huruf
jar adalah huruf huruf tertentu yang
membuat akhiran isim menjadi kasrah
Contoh:
الله ;
kalau didahului من ,
harus dibaca ; من الله
1.
من
(dari) :
من النا س , من الله , من الآرض
2.
إلي
(ke)
:
ال المسجد ,ال المدرسة , ال السوق
3.
عن
(dari
) : عن النبي , عن علي
4.
في
(didalam)
:
في البيت , في المسجد
5.
على (diatas)
:
على المكتب , على الارض
6.
رب
(banyak/sedikit) :
رب رجل كريم , رب رجل عا لم
7.
الباء
(dengan)
:
بل لقلم , بل لمر سم
8.
الكاف
(seperti)
:
كا القمر , للأ ستاذ
9.
اللأ
م (kepunyaan) :
لله , للأ ستاذ
الفعل
( fi’il / kata
kerja )
Fi’il
adalah kalimat yang menunjukkan suatu arti dan disertai dengan waktu
Contoh
:
كتب ;
Telah menulis
يكتب ; Sedang menulis
قرأ ; Telah membaca
يقرأ ; Sedang membaca
Tanda tanda
fi’il
Untuk
memudahkan mengenal fi’il bias diketahui
dengan beberapa tanda
Yaitu:
1. Diawali
lafazh قد
; Sungguh. Seperti : قد
قا مت الصلاة
2. Diawali
huruf Sin س ; akan
, Seperti : سيذهب , سير جع
3. Diawali
huruf saufa سوف ; akan seperti : سوف
تعلمون
4. Berakhiran
Ta Ta’nits Sakinah ت
Ta mati yang menunjukkan jenis perempuan
Seperti : قد
جاءت
الجملة
المفيدة
(
jumlah mufidah)
Jumlah mufidah
adalah susunan atau gabungan dari beberapa kata yang mempunyai arti sempurna.
Contoh :
هو مريض ; Dia
sakit
أنت أستاذ ; Engkau
seorang guru
هو يكتب على
السبورة
; Ia sedang menulis di papan tulis
أنت تقرأ القرآن ;
Engkau sedang
membaca al quran
Pembagian jumlah mufidah
Jumlah mufidah terbagi menjadi dua :
1. Jumlah
ismiyyah adalah jumlah yang diawali dengan isim.
Seperti:
علي
مريض
; Ali sakit
أحمد
مسا فر
; Ahmad bepergian
ابى
يقرأ القرآن ;
Ayah sedang membaca al quran
1.
Jumlah fi’liyyah
adalah jumlah yang diawali dengan fi’il
Seperti;
مرض
علي
; Telah sakit ali
سا
فر أحمد
; Telah bepergian ahmad
يقرأ
أبى القرأن
; Sedang membaca ayahku al Quran
Susunan
kalimat sempurna dalam bahasa arab terdiri dari dua pola:
1)
Kalimat yang tersusun
dari Subjek + Predikat, disebutdengan jumlah ismiyyah.
2)
Kalimat yang tersusun
dari predikat + Subjek. Disebut dengan jumlah
fi’liyyah
Susunan kalimat diatas
tidak mengenal dalam istilah bahasa Indonesia. Dalam proses menterjemahkan kedalam
bahasa Indonesia tetap didahulukan subjek darii pada predikatnya.
Contoh:
قال
رسول الله ;
Rasulullah telah bersabda
خرجت
عا ئشة ; Aisyah
telah keluar
· MACAM MACAM ISIM MU’RAB
Jika ditelusuri secara bentuknya isim terbagi menjadi Sembilan,
yaitu;
1.
Isim
mufrad
Isim
mufrad adalah isim
yang menunjukkan bilangan satu atau( singular), baik orang, tempat, atau benda.
Contoh:
بيت : Satu rumah
ولد : Seorang anak laki laki
2.
isim
mutsanna
isim
mutsanna adalah
bilangan isim yang menunjukkan dua, baik orang, tmpat atau benda.
Contoh:
ولدان : dua anak laki laki
رجلان : dua orang laki laki
3.
jama’
mudzakkar salim
Secara harfiah jama’
artinya banyak , mudzakkar artinya laki laki dan salim artinya
selamat.
Jama’ mudzakkar
salim adalah isim
yang menunjukkan bilangan banyak (plural) untuk jenis laki laki
Contoh:
المسلمون : orang orang muslim(laki laki)
كا فرون : orang orang kafir (laki laki)
4. jama’
muannats salim
secara harfiah, jama’ artinya
banyak, muannats artinya perempuan, dan salim artinya selamat.
Jama’ muannats salim
adalah lafazh yang menunjukkan bilangan banyak untuk jenis perempuan yang
selamat, disebut selamat karena selamat dari perubahan bentuk mufradnya,
Contoh:
صا
لحة
menjadi صا
لحا ت
حسنة menjadi حسنا
ت
5. jama’
taksir
secara harfia jama’ itu artinya banyak,
dan taksir artinya; pecahatau berubah
jama’ taksir adalah lafazh yang
menunjukkan bilangan banyak dan mengalami perubahan dari mufradnya,
contoh:
ولد menjadi
أولاد
بيت menjadi بيو
ت
رجل menjadi
رجا
ل
رسول menjadi رسل
Perubahan bentuk
mufrad kedalam bentuk jama’ taksir tidak ada aturan yang baku . terkadang
dengan ditambah atu dibuang, atau hanya dengan berubah baris (syakal)
nya saja. Untuk mengetahui bentuk jama’nya secara pasti kita harus
melihat kamus bahasa arab.
Ringkasan
pembagian isim
Dilihat
dari kuantitasnya
Isim
mufrad
Mutsanna
Jama’
Mudzakkar
Salim muannats Salim taksir
1. isim
mufrad ; menunjukkan bilangan satu
2. isim
mutsanna; menunjukkan bilangan dua
3. isim
jama’ menunjukkan bilangan banyak.
-
Mudzakkar salim
; jama’ untuk jenis laki laki
-
Muannats salim ; jama’
untuk jenis perempuan
-
Taksir ; jama’
untukhal hal yang tidak jelas jenis kelaminnya.
6. Isim
isim yang lima
Asma
al khamsah artinya isim yang lima. Yaitu satu
kelompok isim yang sama bentuknya dan perubahannya. Yaitu:
أبوك
أبيك أباك
أخوك أخيك
أخا ك
حموك حميك حماك
7. Maqshur
Isim
maqshur adalah isim yang berakhiran (alif yang
tetap) ألف لازمة
Contoh:
الفتى -
المصطفى - الهدى -
موسى - عيسى
Alif
diakhir isim isim tersebut disebut alif lazimah karena tetap, tidak bias
berubah atau dibuang, mengingat alif tersebut sebagai huruf asal. Berbeda
dengan alif mutsanna.
8. Manqush
isim manqush
adalah setiap isim yang berakhiran ياء
لازمة (
ya yang tetap ) yang sebelumnya berbaris kasrah,
seperti:
الهدي -
الزانى - الراعى
- القاضى
9. Isim
ghair munsharif
Munsharif
artinya tanwin, isim ghair munsharif adalah isim yang tidak bisa dibaca tanwin.
Seperti:
عثمان - إبرهيم -
فاطمة - عائشة
pada dasarnya
isim hendaklah dibaca tanwin jika tidak terdapat alif lam,
sedangkan
isim ghais munsharif tidak bisa dibaca tanwin walau tidak ada alif lam.
·
I’rab qaul dan hukumnya
(fi’il)
Fi’il
ialah kata kerja baik itu pekerjaan yang telah lalu ataupun pekerjaan yang
sedang dilakukan dan ad pula yang berbentuk suatu perintah.
Jika ada kata kerja atau fi’il yang menunjukkan kepada pekerjaan
masa lampau atau telah berlalu seperti itu disebut fi’il madhi.
Dan jika dalam suatu kalimat atau kata kerja yanf menunjukkan bahwa
kata tersebut menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut sedang dilakukan maka kata
kerja itu disebut fi’il mudhari.
Dan dalam suatu susunan kata yang menunjukkan bahwa arti kata
tersebut ialah berbentuk perintah maka itu disebut fi’il amr.
KETENTUAN FI’IL
1.
Fi’il adalah
قول يدل على حدوث شيئ فى زمن خاص
Qaul yang menunjukkan
satu kejadian pada waktu tertentu
2.
Hukum
fi’il adalah mabni atau tetap dalam bentuk asalnya
3.
Bila
failnya muannats maka fi’ilnya harus muannats.
4.
Fi’il harus tetap dalam keadaan mufrad meskipun fa’ilnya mutsanna
atau jama’
(fa’il)
1.
Fa’il adalah
قول قدمه الفعل التام والمعلوم أوسبهه
وكان محكوما عليه
Qaul yang
didahului oleh fi’il tam (bukan fi’il naqis) ma’lum (aktif )atau didahului oleh
yang serupa dengan fiil dan merupakan sesuatu yang dihukumi
2.
Hukum
fa’il adalah marfu’
3.
Fa’il mesti didahului fi’il atau yang menyerupainya tetapi tidak
selalu bersambungdengan fi’ilnya atau yang menyerupainya.
(na’ibul
fail)
1.
Na’ibul
fail adalah:
قول قدمه الفعل التام المجهول أوشبهه
وكان محكوما عليه
Qaul yang
didahului dengan fi’il tam (bukan naqis) majhuil (pasif) atau yang
menyerupainya (syibhul fi’li) dan merupakan sesuatu yang dihukumi
2.
Hukum
na’ibul fail adalah marfu’
(al
mubtada’u)
1.
Mubtada adalah :
قول مجرد من العوامل اللفظية الآصلية
وكان محكوما عليه إلا إذا كان من اسم الصفة النكرة
Qaul yang tidak
bisa dimasuki amil lafdzi (bukan huruf tambahan) dan merupakan sesuatu yang
dihukumi kecuali kalau qaulnya berupa isim sifat nakirah ( syibhul fi’li)
2.
Kebanayakan
mubtada berbentuk isim ma’rifat dan berada diawal kalam (kalimat)
tapi ada juga yang diakhirkan dari khabarnya dan disebut mubtada
mu’akhar
3.
Hukum
mubtada adalah marfu’
( al
khabaru)
1.
Khabar adalah :
قول يتم معنى المبتدإ غير اسمالصفة
النكيرة
Qaul yang
menyempurnakan mubtada’ selain yang berbentuk isim sifat nakirah
2.
Bila
khabarnya berbentuk kalimat mustak maka khabar itu harus
sesuai dengan mubtadanya dalam mufrad, mustastna dan jama’nya.
3.
Kebanyakan
khabar ada setelah mubtada, tetapi ada pula yang sebelum mubtada
, dan disebut khabar muqaddam
4.
Hukum
khabar adalah marfu’
(
maf’ul bih)
1.
maf’ul
bih adalah :
قول يدل على ما وقع عليه الفعل مع ذكر
فا عله
Qaul yang
menunjukkan kepada sesuatu yang terkena pekerjaan dengan disebutkan fa’ilnya
2.
Hukum
maf’ul bih adalah manshub
3.
Maf’ul
bih tidak selalu
harus setelah fi’il dan fa’il tetapi bias berada sebelumnya.
Simpulan
Dalam
mengetahui tata bahasa arab secara baik dan benar itu memang sangat diperlukan
segi bidang ilmu nahwu dan sharaf untuk mempermudah dalam mengkaji setiap kitab
yang ada.
Dan
dalam hal ini pun banyak pembagian cabang yang terdapat dalam ilmu nahwu. Pembagian ini mempunyai hokum tertentu yan
diantaranya harus berangkat dari kelas yang lebih tinggi ke kelas yang lebih
rendah. Sesuatu yang akan dibagi harus lah berupa genus, genus terdekat nahwu
adalah qaul dan jabatan qaul. Hal ini diperkuat oleh pernyataan ibnu maik dalam
kitabnya al fiyyah: “wa al qaul amm” (qauk itu lebih umum). Dan dalam pembagian
tersebut saya masih kurang dalam hal pembahasan ilmu nahwu.
Maka
dari itu dari penulisan makalah ini mungkin semua hanya tercakup dari segi
bidang ilmu nahwu karena masih keterbatasan ilmu yang mungkin perlu untuk
dikaji ulang dalam hal pembelajaran yang telah lalu.setelah penulisan makalah
ini saya berharap mudah mudahan dapat bermanfaat.
DAFTAR
PUSTAKA
Aceng zakaria, ILMU NAHWU PRAKTIS system belajar 40 jam, ibn azka
press,garut 44151
Jenal busthomi,NAHWU KONTEMPORER,Model Baru Belajar Cepat Tata
Bahasa Arab,cetakan pertama,maret 2004: benang merah press,cetakan
kedua,februari2007: wahana karya grafika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar