#navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none }

Laman

Kamis, 21 April 2016

HUTAN INDAH DI KOTA BOGOR




Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 87 hektaree dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.
Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi Bogor, dan PUSTAKA.
Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida' (hutan buatan atau taman buatan) yang paling tidak telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih benih kayu yang langka. Di samping samida itu dibuat pula samida yang serupa di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, hingga Gubernur Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke-18.




Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.
Pada tahun 1814 Olivia Raffles (istri dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles) meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan di Batavia. Sebagai pengabadian, monumen untuknya didirikan di Kebun Raya Bogor.
Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu Abner yang menulis surat kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen. Dalam surat itu terungkap keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun yang lain.
Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt adalah seseorang berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda dan menjadi ilmuwan botani dan kimia. Ia lalu diangkat menjadi menteri bidang pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya. Ia tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg (dari bahasa Belanda yang berarti "tidak perlu khawatir"). Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium. Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense.
Pada tahun 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor dengan nama ’s Lands Plantentuin te Buitenzorg. Pendiriannya diawali dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di bumi Pajajaran sebagai pertanda dibangunnya pembangunan kebun itu, yang pelaksanaannya dipimpin oleh Reinwardt sendiri, dibantu oleh James Hooper dan W. Kent (dari Kebun Botani Kew yang terkenal di Richmond, Inggris).
Sekitar 47 hektaree tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas samida dijadikan lahan pertama untuk kebun botani. Reinwardt menjadi pengarah pertamanya dari 1817 sampai 1822. Kesempatan ini digunakannya untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian lain Nusantara. Dengan segera Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia. Pada masa itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut.
Pada tahun 1822 Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis (spesies) tanaman. Pelaksanaan pembangunan kebun ini pernah terhenti karena kekurangan dana tetapi kemudian dirintis lagi oleh Johannes Elias Teysmann (1831), seorang ahli kebun istana Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Dengan dibantu oleh Justus Karl Hasskarl, ia melakukan pengaturan penanaman tanaman koleksi dengan mengelompokkan menurut suku (familia).
Teysmann kemudian digantikan oleh Dr. Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer pada tahun 1867 menjadi direktur, dan dilanjutkan kemudian oleh Prof. Dr. Melchior Treub.
Pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).
Pada tanggal 30 Mei 1868 Kebun Raya Bogor secara resmi terpisah pengurusannya dengan halaman Istana Bogor.
Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan ke Hindia-Belanda (kini Indonesia). Namun pada perkembangannya juga digunakan sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu (1880 - 1905).

Kebun Raya Bogor selalu mengalami perkembangan yang berarti di bawah kepemimpinan Dr. Carl Ludwig Blume (1822), JE. Teijsmann dan Dr. Hasskarl (zaman Gubernur Jenderal Van den Bosch), J. E. Teijsmann dan Simon Binnendijk, Dr. R.H.C.C. Scheffer (1867), Prof. Dr. Melchior Treub (1881), Dr. Jacob Christiaan Koningsberger (1904), Van den Hornett (1904), dan Prof. Ir. Koestono Setijowirjo (1949), yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpin lembaga penelitian yang bertaraf internasional.








 Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 106 Tahun 2012, Tanggal24 Desember 2012, mulai 1 Maret 2013 berlaku tarif masuk bagi pengunjung Kebun Raya Bogor sebagai berikut :


* Tiket Masuk Rp. 14.000,- / orang.
* Tiket Khusus Wisatawan Asing Rp. 25.000,- / orang.
* Kendaraan Keliling Roda 4 Rp. 30.000,-.
* Parkir Kendaraan Roda 2 Rp. 5.000,-.
* Tiket Sepeda Keliling Rp. 5.000,-
 
Tiket masuk sudah termasuk Asuransi Jasa Raharja Distribusi Pemkot dan Masuk Museum Zoologi. Pada Hari Minggu dan Hari Libur semua jenis kendaraan dilarang masuk

NAH SEKARANG BAGAIMANA CARA KE KEBUN RAYA BOGOR DENGAN BERBAGAI TIP

KE KEBUN RAYA BOGOR DENGAN BERJALAN KAKI
Mengapa berjalan kaki? Bukankah lebih mudah naik angkot ?
Jawabnya tidak benar selalu begitu ! Hal ini mengingat kondisi lalu lintas yang sering macet dan kebiasaan angkot di Kota Bogor yang suka ngetem alias nunggu penumpang penuh.
Berjalan kaki bisa menjadi lebih efektif dan lebih cepat. Selain itu juga bisa memberi pengalaman lebih banyak kepada anda.
Baiklah, mungkin akan lebih jelas bila anda mulai membaca penjelasan saya.
Ada dua titik awal yang biasa dipakai pengunjung Kebun Raya , yaitu Stasiun Kereta Bogor dan Terminal Bis Baranangsiang. Untuk kali ini akan dijelaskan mengenai menuju Kebun Raya dari stasiun Bogor terlebih dahulu.
Nah, ke-bete-an anda sebenarnya bisa dikurangi dengan berjalan kaki.

Caranya ?

1. di Pintu Keluar Stasiun Bogor akan terlihat jejeran angkot yang ngetem. Lupakan untuk naik angkot!.

2. Belok ke kiri ada trotoar dan ikuti saja trotoar ini. Jangan naik ke Jembatan Penyeberangan Orang (JPO

3. Tetap ikuti trotoar ini sampai anda berada di dekat Taman Topi. Disitu ada Zebra Cross untuk anda menyeberang. ""Bila anda ingin beristirahat dulu setelah berdiri di Commuter Line, anda bisa memanfaatkan tempat ini. Juga bisa meihat sebuah tempat yang usianya sudah lebih dari 133 tahun.""
 Hanya bila anda cukup kuat, lanjutkan ke 

4. Silakan anda menyeberang. Anda akan sampai di depan Matahari Dept Store yang dulu dikenal sebagai toko Sinar Matahari sebelum diambil alih.


5. Lanjutkan perjalanan anda ke arah Mapolwil Bogor. Terdapat trotoar yang cukup rapih disana.
Gereja Katedral Bogor.

6. Tidak lama anda akan menemukan sebuah kompleks Sekolah Budi Mulia. Di kompleks ini terdapat sebuah bangunan kuno yang didirikan tahun 1889. Namanya dikenal sebagai Gereja Katedral.

7. Anda akan menemui sebuah pertigaan. Di taman kecil ada figur bunga bangkai dari beton. Belok ke arah kanan. Jangan ke kiri karena itu arah ke Balaikota Bogor.

8. Anda berarti sudah memasuki jalan Juanda dimana Pintu Masuk Kebun Raya berada. Anda kurang lebih 300-400 meter saja dari sana. 

9. Sambil berjalan tengok ke kanan sedikit. Sebuah kompleks sekolah SMPN I dan SMAN I Bogor. Dua sekolah favorit di Bogor. Bukan hanya itu SMPN I berusia hampir 90 tahun dan SMAN I lahir di tahun 1946. Cukup tua kan? 

10. Perjalanan anda menuju Kebun Raya Bogor akan segera selesai. Dari sini jaraknya kurang lebih 75-100 meter saja.

11. Kalau sudah selesai melihat-lihat, anda dipersilakan melanjutkan perjalanan. Anda akan menemukan gerbang Kebun Raya Bogor seperti gambar pertama di tulisan ini. Hanya bukan itu pintu masuknya.

12.  Anda akan melihat sebuah kantor pos. Inilah tempat yang harus anda tuju.

13. anda telah sampai di kebun raya bogor dan selamat menikmati.

KE KEBUN RAYA BOGOR NAIK ANGKOT DARI STASIUN KERETA BOGOR 

Mudah sekali sebenarnya. Setelah anda keluar dari stasiun kereta Bogor , menghadap ke jalan Mayor Oking, anda harus menuju ke kiri, ke arah jalan Kapten Muslihat.
Jangan naik Jembatan Penyeberangan Orang yang ada di dekat stasiun. Anda harus tetap berjalan di trotoar.
Berhenti di halte yang terdapat tepat di depan Taman Topi Square. Dari sini anda naik angkot no 02 Merah trayek Sukasari – Terminal Bubulak. Tarifnya Rp. 3,500,-/orang.
Nah anda bisa memilih dua pintu masuk Kebun Raya Bogor

1. Pintu masuk Kebun Raya di Kantor Pos , letaknya di jalan Juanda Bogor. Penampakannya seperti foto di sebelah. Bisa juga bilang kepada supir angkot untuk berhenti di Kantor Pos. 

2. Pintu masuk utama yang berada di ujung jalan Juanda. Letaknya di pertemuan antara Jalan Juanda, Otto Iskandar dan Suryakencana.

    Perhatikan bahwa jalur di pertigaan ini akan terbagi 2 di dekat bangunan lama Museum Zoologi. Jadi anda harus berhenti di sekitar museum ini. Lalu berjalan sekitar 40-50 meter ke arah Gerbang Utama Kebun Raya.

KE KEBUN RAYA BOGOR LEWAT TERMINAL BARANANGSIANG

Setelah bis masuk ke terminal Baranangsiang, anda ambil arah yang ke kiri. Arah ini akan membawa anda ke terminal angkot yang ada di belakang terminal utama. (Lihat tulisan mengenai terminal Baranangsiang)
Di bagian belakang terminal inilah biasanya angkot ngetem di jalan belakang terminal
Pilih angkot no 03 atau 13 Merah.
Perjalanan anda mungkin singkat , hanya waktu ngetemnya lama. Biasanya angkot ini akan menunggu penuh dulu baru berangkat. Kadang terhambat juga di dekat tugu Kujang.
Nah, perhatikan setelah tugu kujang akan terlihat bangunan Kampus IPB Baranangsiang disisi kanan berarti anda akan segera berhenti.

demikian ulasan saya tentang kebun raya bogor, semoga bermanfaat dan selamat berlibur.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar